Gambaran Umum Tentang Pasuruan
GAMBARAN UMUM
Letak geografis wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Pasuruan berada pada posisi sangat strategis yaitu jalur regional juga jalus utama perekonomian Surabaya – Malang dan Surabaya – Banyuwangi.
Hal tersebut menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan membuka peluang infestasi di Kabupaten Pasuruan. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah 147.401,50 Ha (3,13 % luas Propinsi Jawa Timur) terdiri dari 24 Kecamatan, 24 Kelurahan, 341 Desa dan 1.694 Pedukuhan.
1. KEADAAN GEOGRAFI
Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112 0 33` 55” hingga 113 30` 37” Bujur Timur dan antara 70 32` 34” hingga 80 30` 20” Lintang Selatan dengan batas – batas wilayah:
Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura.
Selatan : Kabupaten Malang
Timur : Kabupaten Probolinggo
Barat : Kabupaten Mojokerto
2. KEADAAN GEOLOGISDaratan Pemerintah Kabupaten terbagi menjadi 3 bagian:
1. Daerah Pegunungan dan Berbukit, dengan ketinggian antara 180m s/d 3000m. Daerah ini membentang dibagian Selatan dan Barat meliputi: Kec. Lumbang, Kec Puspo, Kec. Tosari, Kec. Tutur, Kec. Purwodadi, Kec. Prigen dan Kec. Genpol.
2. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6m sampai 91m, dataran rendah ini berada dibagian tengah, merupakan daerah yang subur.
3. Daerah Pantai, dengan ketinggian antara 2m sampai 8m diatas permukaan laut. Daerah ini membentang dibagian Utara meliputi Kec. Nguling, Kec. Rejoso, Kec. Kraton dan Kec. Bangil.
3. KEADAAN TOPOGRAFI
Kondisi wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah pegunungan berbukit dan daerah dataran rendah, yang secara rinci dibagi menjadi 3 bagian :
a. Bagian selatan terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah antara 186 meter sampai 2.700 meter yang membentang mulai dari wilayah kecamatan Tutur, Purwodadi dan Prigen.
b. Bagian Tengah terdiri dari dataran rendah yang berbukit dengan ketinggian permukaan antara 6 meter sampai 91 meter dan pada umumnya relatif subur.
c. Bagian Utara terdiri dari dataran rendah pantai yang tanahnya kurang subur dengan ketinggian permukaan tanah 2 meter sampai 8 meter. Daerah ini membentang dari timur yakni wilayah kecamatan Nguling Kearah Barat yakni Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton dan Bangil.
Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan adalah bervariasi:
1. Kemiringan 0 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah.
Daerah ini merupakan dataran rendah yangterletak dibagian Utara.
2. Kemiringan 10 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah.
Daerah ini merupakan dataran yang bergelombang yang terletak di bagian Tengah.
3. Kemiringan 25 - 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.
Daerah ini merupakan yang bersambung dengan perbukitan (dibagian Barat dan Timur).
4. Kemiringan diatas 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.
Daerah ini merupakan pegunungan yang terletak di bagian Selatan. Sedangkan struktur tanah di Kabuapten Pasuruan sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediterian, Regosol, Labosal dan Litasol. Grumasol dan Andosal.
Letak geografis wilayah Daerah Tingkat II Kabupaten Pasuruan berada pada posisi sangat strategis yaitu jalur regional juga jalus utama perekonomian Surabaya – Malang dan Surabaya – Banyuwangi.
Hal tersebut menguntungkan dalam pengembangan ekonomi dan membuka peluang infestasi di Kabupaten Pasuruan. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas wilayah 147.401,50 Ha (3,13 % luas Propinsi Jawa Timur) terdiri dari 24 Kecamatan, 24 Kelurahan, 341 Desa dan 1.694 Pedukuhan.
1. KEADAAN GEOGRAFI
Letak geografi Kabupaten Pasuruan antara 112 0 33` 55” hingga 113 30` 37” Bujur Timur dan antara 70 32` 34” hingga 80 30` 20” Lintang Selatan dengan batas – batas wilayah:
Utara : Kabupaten Sidoarjo dan Selat Madura.
Selatan : Kabupaten Malang
Timur : Kabupaten Probolinggo
Barat : Kabupaten Mojokerto
2. KEADAAN GEOLOGISDaratan Pemerintah Kabupaten terbagi menjadi 3 bagian:
1. Daerah Pegunungan dan Berbukit, dengan ketinggian antara 180m s/d 3000m. Daerah ini membentang dibagian Selatan dan Barat meliputi: Kec. Lumbang, Kec Puspo, Kec. Tosari, Kec. Tutur, Kec. Purwodadi, Kec. Prigen dan Kec. Genpol.
2. Daerah dataran rendah dengan ketinggian antara 6m sampai 91m, dataran rendah ini berada dibagian tengah, merupakan daerah yang subur.
3. Daerah Pantai, dengan ketinggian antara 2m sampai 8m diatas permukaan laut. Daerah ini membentang dibagian Utara meliputi Kec. Nguling, Kec. Rejoso, Kec. Kraton dan Kec. Bangil.
3. KEADAAN TOPOGRAFI
Kondisi wilayah Kabupaten Pasuruan terdiri dari daerah pegunungan berbukit dan daerah dataran rendah, yang secara rinci dibagi menjadi 3 bagian :
a. Bagian selatan terdiri dari pegunungan dan perbukitan dengan ketinggian permukaan tanah antara 186 meter sampai 2.700 meter yang membentang mulai dari wilayah kecamatan Tutur, Purwodadi dan Prigen.
b. Bagian Tengah terdiri dari dataran rendah yang berbukit dengan ketinggian permukaan antara 6 meter sampai 91 meter dan pada umumnya relatif subur.
c. Bagian Utara terdiri dari dataran rendah pantai yang tanahnya kurang subur dengan ketinggian permukaan tanah 2 meter sampai 8 meter. Daerah ini membentang dari timur yakni wilayah kecamatan Nguling Kearah Barat yakni Kecamatan Lekok, Rejoso, Kraton dan Bangil.
Keadaan kemiringan tanah di Kabupaten Pasuruan adalah bervariasi:
1. Kemiringan 0 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah.
Daerah ini merupakan dataran rendah yangterletak dibagian Utara.
2. Kemiringan 10 - 25 derajat meliputi + 20% luas wilayah.
Daerah ini merupakan dataran yang bergelombang yang terletak di bagian Tengah.
3. Kemiringan 25 - 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.
Daerah ini merupakan yang bersambung dengan perbukitan (dibagian Barat dan Timur).
4. Kemiringan diatas 45 derajat meliputi + 30% luas wilayah.
Daerah ini merupakan pegunungan yang terletak di bagian Selatan. Sedangkan struktur tanah di Kabuapten Pasuruan sebagian besar terdiri dari jenis Alluvial, Mediterian, Regosol, Labosal dan Litasol. Grumasol dan Andosal.
4. KEADAAN IKLIM DAN CURAH HUJAN
Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240 – 320 C, sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari.
Variasi curah hujn rata – rata dibawah 1.500-2500 mm. Angin Barat dan Timur kecepatan rata – rata 12 – 30 knot.
5. HIDROGRAFI
Potensi hidrografi memberikan peluang yang besar bagi pembangunan baik untuk keperluan air minum, irigasi, pariwisata dan industri. Potensi hidrografi antara lain : 18 sungai dan 6 sungai besar yang bermuara di Selat Madura, Selain potensi sungai terdapat danau dan sejunlah mata air, diantaranya Danau Ranu Grati mampu mengeluarkan debit air maximum 980 liter/detik, selain itu juga terdapat 470 sumber mata air yang tersebar di 24 Kec. dan yang terbesar adalah Sumber Air Umbulan di Kec. Winongan dengan debit 5.650 liter/detikyang digunakan untuk keperluan air minum Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, kota Surabaya dan menurut rencana akan diperluas Kabupaten Sidoarjo serta Kabupaten Gresik dan Sumber Air Banyu Biru juga terdapat di Kec. Winingan dengan debit maximum 225 liter/detik.
Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir enam sungai yang besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu:
1. Sungai Lawean : Bermuara di Desa Penunggul, Kec. Nguling.
2. Sugai Rejoso : Bermuara di Wilayah Kec. Rejoso.
3. Sungai Gembong : Bermuara di Wilayah kota Pasuruan.
4. Sungai Welang : Bermuara di Desa Pulokerto. Kec, Kraton.
5. Sungai Masangan : Bermuara di Desa Raci, Kec. Bangil.
6. Sungai Kedunglarangan Bermuara di Desa Kalianyar, Kec. Bangil.
Curah hujan untuk wilayah Kabupaten Pasuruan tergolong type D yang berarti keadaan daerah secara umum tergolong daerah kering meskipun di daerah pegunungan curah hujan cukup.
6. ADMINISTRASI PEMERINTAH
Secara administrasi wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi atas:
- 24 (Dua puluh mepat) wilayah Kecamatan ;
- 341 (Tiga ratus empat puluh satu) wilayah Desa;
- 24 (Dua puluh empat) wilayah Keluarahan;
7. KEADAAN DEMOGRAFI
Sebagai modal dasar pembangunan penduduk Kabupaten Pasuruan relatif besar tercatat 1.510.261 jiwa terdiri dari laki – laki 747.376 jiwa dan perempuan 762.885 jiwa (data akhir tahun 2010 BPS Kabupaten Pasuruan) dengan kepadatan 1024,59 jiwa/km2. Keaneka ragaman penduduk sebagian besar suku Jawa, suku Madura, Suku Tengger dan keturunan asing antara lain : Cina, Arab, India. Agama yang dianut Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha dan Hindu.
Kondisi penduduk menurut mata pencaharian terdiri dari : Pertanian (33,98%) Industri Pengolahan (24,69%), Listrik, gas dan air (0,41%) perdagangan, hotel dan restoran (17,79%) pertambangan dan galian (0,38%). Bangunan (5.21%), Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan (0,33%), pengangkutan dan komunikasi (6,66%) serta jasa (10,55%).
Data akhir tahun 2005 berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
8. EKONOMI
Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengupayakan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui serangkaian regulasi dan kebijakan untuk menumbuhkembangkan partisipasi aktif rakyat/pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui UKM dan Perindag, Bapemas serta sektor swasta dalam serangkaian aktifitas produksi barang dan jasa.
Kabupaten Pasuruan pada umumnya beriklim tropis, dengan klasifikasi Schimdt dan Fergusan. Sebagian besar kecamatan tipe iklim C dan selebihnya tipe B. Temperatur sebagian besar wilayah antara 240 – 320 C, sedangkan untuk wilayah diatas 2.770 meter temperature terendah mencapai 50 C utamanya Kecamatan Tosari.
Variasi curah hujn rata – rata dibawah 1.500-2500 mm. Angin Barat dan Timur kecepatan rata – rata 12 – 30 knot.
5. HIDROGRAFI
Potensi hidrografi memberikan peluang yang besar bagi pembangunan baik untuk keperluan air minum, irigasi, pariwisata dan industri. Potensi hidrografi antara lain : 18 sungai dan 6 sungai besar yang bermuara di Selat Madura, Selain potensi sungai terdapat danau dan sejunlah mata air, diantaranya Danau Ranu Grati mampu mengeluarkan debit air maximum 980 liter/detik, selain itu juga terdapat 470 sumber mata air yang tersebar di 24 Kec. dan yang terbesar adalah Sumber Air Umbulan di Kec. Winongan dengan debit 5.650 liter/detikyang digunakan untuk keperluan air minum Kabupaten Pasuruan, Kota Pasuruan, kota Surabaya dan menurut rencana akan diperluas Kabupaten Sidoarjo serta Kabupaten Gresik dan Sumber Air Banyu Biru juga terdapat di Kec. Winingan dengan debit maximum 225 liter/detik.
Di wilayah Kabupaten Pasuruan mengalir enam sungai yang besar yang bermuara di Selat Madura, yaitu:
1. Sungai Lawean : Bermuara di Desa Penunggul, Kec. Nguling.
2. Sugai Rejoso : Bermuara di Wilayah Kec. Rejoso.
3. Sungai Gembong : Bermuara di Wilayah kota Pasuruan.
4. Sungai Welang : Bermuara di Desa Pulokerto. Kec, Kraton.
5. Sungai Masangan : Bermuara di Desa Raci, Kec. Bangil.
6. Sungai Kedunglarangan Bermuara di Desa Kalianyar, Kec. Bangil.
Curah hujan untuk wilayah Kabupaten Pasuruan tergolong type D yang berarti keadaan daerah secara umum tergolong daerah kering meskipun di daerah pegunungan curah hujan cukup.
6. ADMINISTRASI PEMERINTAH
Secara administrasi wilayah Kabupaten Pasuruan terbagi atas:
- 24 (Dua puluh mepat) wilayah Kecamatan ;
- 341 (Tiga ratus empat puluh satu) wilayah Desa;
- 24 (Dua puluh empat) wilayah Keluarahan;
7. KEADAAN DEMOGRAFI
Sebagai modal dasar pembangunan penduduk Kabupaten Pasuruan relatif besar tercatat 1.510.261 jiwa terdiri dari laki – laki 747.376 jiwa dan perempuan 762.885 jiwa (data akhir tahun 2010 BPS Kabupaten Pasuruan) dengan kepadatan 1024,59 jiwa/km2. Keaneka ragaman penduduk sebagian besar suku Jawa, suku Madura, Suku Tengger dan keturunan asing antara lain : Cina, Arab, India. Agama yang dianut Islam, Kristen Protestan, Katholik, Budha dan Hindu.
Kondisi penduduk menurut mata pencaharian terdiri dari : Pertanian (33,98%) Industri Pengolahan (24,69%), Listrik, gas dan air (0,41%) perdagangan, hotel dan restoran (17,79%) pertambangan dan galian (0,38%). Bangunan (5.21%), Keuangan, Persewaan dan jasa perusahaan (0,33%), pengangkutan dan komunikasi (6,66%) serta jasa (10,55%).
Data akhir tahun 2005 berdasarkan Survei Sosial Ekonomi Nasional.
8. EKONOMI
Pemerintah Kabupaten Pasuruan mengupayakan peningkatan pertumbuhan ekonomi melalui serangkaian regulasi dan kebijakan untuk menumbuhkembangkan partisipasi aktif rakyat/pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui UKM dan Perindag, Bapemas serta sektor swasta dalam serangkaian aktifitas produksi barang dan jasa.
Perhitungan PDRB akan menghasilkan gambaran mengenai volume ekonomi, struktur ekonomi dan perkembangannya serta kontribusi masing-masing sektor terhadap total PDRB. sektor usaha yang diukur melipututi sektor pertanian, pertambangan dan penggalian, sektor industri pengolahan, sektor listrik, gas dan air bersih, sektor bangunan, sektor perdagangan, hotel dan restoran, sektor angkutan dan komunikasi, sektor keuangan, persewaan dan jasa perusahaan, dan sektor jasa.
Dari kinerja pembangunan ekonomi daerah tingkat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan pada tahun 2009 mencapai 5,31% dengan kekuatan ekonomi (PDBR atas dasar harga berlaku) Rp. 6.397.872,16 juta, dengan Realisasi PAD (Pendapatan Asli Daerah) sebesar RP. 87.356.770.052,57 dan Income Perkapita mencapai Rp. 9.302.164,-
9. PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN
Gambaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pasuruan Akhir Tahun 2010 sebagai berikut :a. Pendapatan Daerah Kab. Pasuruan terdiri dari Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan dan lain-lain pendapatan yang sah. Target Pendapatan Daerah Tahun 2012 sebesar Rp. 1.513,821 milyar terealisasi sebesar Rp. 1.576,430 milyar mengalami pelampauan target sebesar Rp. 62,480 milyar atau 104,13%. Pendapatan Asli Daerah ditargetkan sebesar Rp 164,540 milyar terealisasi sebesar Rp 194,858 milyar mengalami pelampauan target sebesar Rp 30,317 milyar atau 118,43%. Sedangkan Dana Perimbangan dianggarkan sebesar Rp 1.050,014 milyar terealisasi sebesar Rp 1.088,171 milyar mengalami pelampauan target sebesar Rp 38,157 milyar atau 103,63%. Dan dari Lain-lain pendapatan yang sah ditargetkan sebesar Rp. 299,265 milyar terealisasi sebesar Rp. 293,270 milyar mengalami penurunan target sebesar Rp. 5,994 milyar atau 98,00%
b. Belanja Daerah tahun 2012 dianggarkan sebesar Rp 1.684,472 milyar terealisasi sebesar Rp. 1.563,955 milyar. Adanya penghematan belanja sebesar Rp.120,516 milyar atau tercapai 92,85%
c. Pembiayaan netto Pemerintah Kab. Pasuruan 2012 dianggarkan sebesar Rp. 170,651 milyar.Nilai sejumlah itu akan digunakan untuk menutupi rencana deficit/anggaran deficit tahun berjalan sebesar Rp. 14,541 milyar. Sedangkan realisasi pembiayaan netto naik menjadi sebesar Rp 172,981 milyar, sehingga sisa lebih perhitungan anggaran tahun 2012 yang direncanakan sebesar Rp. 28,225 milyar meningkat menjadi 185,326 milyar, sisa lebih tersebut merupakan sumber penerimaan yang digunakan untuk pembiayaan tahun berikutnya
10. PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)
Anggaran dan Realisasi PAD menunjukkan :
Tahun Anggaran
|
Target
|
Realisasi
|
2009 | 81.531.532.520 | 87.668.802.526 |
2010 | 97.485.174.652 | 100.309.476.757 |
2011 | ||
2012
|
164.540.940.700,43
|
194.858.675.370,94
|